Wednesday 20 April 2016

Selembar Tiket Menuju Sang Idola



               
“AAAAAAAAAAAAK!!”
                
Suara teriakan gadis itu seketika langsung menarik perhatian seisi kelas 11 IPA 1 yang tengah sibuk mengisi waktu istirahat mereka masing-masing. Sumbernya tak lain berasal dari Lia. Mata sipitnya terbelalak menatap layar dari telepon pintarnya. Senyum lebar tersungging dengan jelas dari bibirnya. 
                
Olin, yang duduk tepat di sampingnya, masih terlihat sedikit syok karena teriakan tersebut. Kemudian dia bertanya, “Ada apa, sih, Li? Kamu sudah ngagetin seisi kelas, lho!”

Dengan antusias, Lia menjawab, “EXO, Lin. EXO! Mereka bakalan konser di Indonesia!!”
                
Seketika, kpopers kelas 11 IPA 1 yang mendengar hal itu langsung mengerumuni Lia untuk mengkonfirmasi apa yang baru saja mereka dengar. Lia dengan bangga memperlihatkan isi berita sebuah situs online yang berhasil membuatnya menjadi perhatian anak kelas. Sementara Olin hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan sahabatnya itu.
                
“Lin, pokoknya aku harus nonton! Aku sudah lama banget menunggu kesempatan ini! Duuuh nggak sabar, deh, ketemu sama Baekhyun oppa! Aaaaak!” Lia berceloteh lagi dengan hebohnya.

Duh, beginilah kalau kpopers udah cinta banget sama idolanya!
***

“Jadi, kamu bakalan nonton konser EXO nanti?”
                
Pertanyaan Kristin dijawab dengan anggukan mantap oleh Lia. Sore itu, Kristin dan Lia berkumpul di rumah Olin untuk belajar bersama. Yah, meskipun yang mereka lakukan tak selalu belajar. Saat Kristin dan Lia mengobrol saja, Olin malah sedang asyik duduk membaca buku terbitan Kaifa sambil wifi-an dengan modem smartfren 4G Lte.
                
“Harga tiketnya berapa?” tanya Kristin lagi.
               
“Paling murah sembilan ratus ribuan....”
                
“WHAT???!” Kristin tak bisa menyembunyikan rasa kagetnya. “Uang segitu kalau buat shopping bisa dapet beberapa pasang sepatu. Dan uang segitu juga lebih banyak dari uang hadiahnya Olin waktu menang lomba taekwondo antar SMA kemaren. Lagipula, tiket yang paling murah, kan, biasanya dapet yang ujuuuuung banget. Musti pake teropong dulu kalo mau nonton dengan jelas.”
                
Mendapat komentar seperti itu, Lia masih terlihat santai. “Tenang saja. Kalau sudah ada konser seperti ini, biasanya banyak yang bakalan ngadain kuis berhadiah tiket gratis, kok.”
                
Lia langsung menunjukan layar HP-nya ke Kristin. “Ini beberapa kuis sudah aku bookmark di sini. Tinggal diikuti aja. Ada lomba foto, lomba bikin tweet, lomba video, macam-macam, deh, pokoknya! Doain, ya, biar aku bisa menang. Jadi, aku nggak perlu mengorbankan tabunganku dulu, hehehe.”
                
Kristin mengangguk tanda mengerti.
                
“Olin, kamu juga doain aku, ya, biar bisa menang tiket gratis!” pinta Lia pada Olin yang masih sibuk membaca buku terbitan Kaifa.
                
"Aku selalu berdoa yang terbaik buat kamu, kok, Li." sahut Olin sambil matanya tak lepas dari buku yang ia baca. 
                
“Terima kasih, sahabatku! Aku pasti akan ketemu dengan Baekhyun oppa!” tekad Lia.

***
                
Sore berikutnya, ketiga sahabat itu berkumpul di rumah Lia. Ketika Olin dan Kristin masuk ke kamarnya, mereka langsung disambut oleh punggung Lia. Dia tampak sibuk mendekorasi dinding kamarnya dengan berbagai hiasan kertas origami. Kertas origami tersebut membentuk beberapa bentuk asing yang kemudian diketahui merupakan huruf hangul-nya Korea. Tepat di bawah tulisan tersebut, terpampanglah poster besar beberapa lelaki berwajah cantik. Bagi Olin dan Kristin yang sering kena curhatan Lia mengenai Kpop, wajah mereka sudah tidak asing lagi. EXO. 
                
“Pasti buat ikutan kuis...” gumam Olin.
                
Gumaman tersebut menghentikan kegiatan Lia. “Oh, kalian sudah di sini? Hehehe. Maaf, lagi keasyikan ngedekor kamar. Bentar, ya. Bentar lagi selesai, kok.”
                
Tak lama kemudian, Lia sudah menghentikan kegiatannya. Dia menatap dinding kamarnya dengan senyum puas. Lalu, dia menyerahkan HP-nya ke Kristin. “Boleh minta tolong fotoin aku dengan dekorasi kamar ini?”
                
Kristin mengangguk. Setelah itu, Lia berpose dengan berbagai gaya berlatarkan dekorasi kamar bikinannya. Setelah puas, dia mengambil HP-nya kembali.
                
“Tinggal upload. Trus.... oke!”

"Niat banget, sih, Li!" seru Olin takjub sambil matanya tak henti memandang hasil karya Lia. 

"Harus niat, dong! Kuisnya disuruh berfoto kreatif dengan goodies-nya EXO. Sudah ada sekitar dua puluh orang yang sudah upload fotonya. Yang bisa menang cuman dua orang. Makanya aku harus bisa lebih heboh dan kreatif!" celoteh Lia. 

"Duh, demi nonton konser bisa sampai kayak gini, ya..." Kristin hanya bisa berkomentar dengan suara pelan. 
                
***
     
Olin yang tengah sibuk mengunyah makan siangnya mendadak berhenti dari kegiatannya ketika Lia mengajaknya bicara. Dia bertanya, “Olin, kamu bisa edit video, nggak?”
                
Olin berpikir sejenak. Lalu menjawab, “Aku, mah, nggak terlalu jago, Li. Cuman bisa dasar-dasarnya aja. Emang kenapa?”
                
“Bantu mempercantik video bikinanku ini, dong. Biar menang kuis berhadiah tiket EXO.”
                
Dahi Olin berkerut. “Lho? Yang kuis foto gimana, Li?”
                
“Nggak menang. Huhuhu....”
                
Olin dapat merasakan kekecewaan Lia. Setelah menyantap makan siangnya, Olin langsung disibukan dengan laptopnya untuk mengutak-atik software edit video sembari berharap bantuan darinya dapat mengantarkan Lia untuk bertemu idolanya.

***

Ini adalah tiga hari menjelang berlangsungnya konser yang diidam-idamkan oleh Lia. Pagi itu, Lia datang ke sekolah dengan wajah lesu. Tentu saja Olin langsung menangkap sesuatu yang tidak beres dari Lia. Sepertinya Olin tidak perlu minta penjelasan lagi mengenai penyebab kesedihan Lia. Olin sudah mengetahui bahwa berbagai kuis yang diikuti oleh Lia tak ada satu pun yang ia menangi. Rupanya, keberuntungan masih tidak berpihak pada Lia.

“Aku harus mengorbankan tabunganku, Lin...” Lia mulai curhat.

Olin menepuk pundak Lia, bersimpati.
                
“Tabunganku cuman cukup buat bayar setengah dari harga tiket yang paling murah. Selebihnya aku mungkin akan minta ke orang tuaku. Tapi aku pasti akan ngerasa nggak enak....”
                
“Nggak ada kuis lagi, gitu, Li?” tanya Olin.
                
“Ada, sih. Ini kuis jawab pertanyaan di Twitter. Pertanyaannya mudah banget. Pasti semua bisa jawab. Duh, aku pesimis kalau kuisnya ini mengandalkan keberuntungan...”
                
“Ikuti aja, Li! Usahain lagi. Siapa tau keberuntunganmu di sini.”
                
Atas bujukan Olin, Lia pun akhirnya mengikuti kuis tersebut dengan sedikit enggan. Meskipun dalam hati juga berharap bahwa itu benar-benar akan menjadi keberuntungannya.

***
                
Alunan saksofon Kenny G yang melantunkan Malibu Dreams terdengar jelas di telinga Olin. Mendengar nada tersebut, dia tahu bahwa dia mendapatkan telepon panggilan. Panggilan? Pada pukul dua belas malam kurang lima menit ini? Siapa gerangan yang menelepon malam-malam begini?

Tadinya Olin enggan untuk mengangkat telepon tersebut, sampai dia melihat nama yang tertera di sana. 
                
“OLIIIIIIN!!! AKHIRNYA AKU BERHASIL DAPAT TIKET GRATIS!!!!”
                
Suara Lia di seberang sana hampir melumpuhkan pendengaran Olin. Namun, ketika mendengar kabar yang disampaikan, Olin langsung tersenyum senang dan berkata, “Serius, Li? Selamat, yaaa! Akhirnya kamu bisa nonton juga!”
                
“Semua ini berkat dukungan kamu, Lin. Untung kamu masih mau membujuk aku buat ikut kuis yang terakhir itu. Makasih, ya! Setelah ini aku mau gangguin Kristin, hehehe.”
                
Olin langsung terkikik geli membayangkan reaksi Kristin jika menerima telepon heboh dari Lia pada malam itu.

***
                
Dalam bayangan Lia, konser nanti akan berlangsung sangat meriah. Dia berangan-angan dirinya berada dalam kerumunan orang yang tidak dia kenal. Namun  mereka semua akan disatukan dalam satu melodi. Dia akan melihat langsung bagaimana cakepnya anggota boyband EXO yang selama ini hanya dapat dia tatap lewat foto. Dia sudah mempersiapkan dirinya untuk berteriak histeris memanggil idolanya itu, terutama Baekhyun oppa-nya. 
                
Kenyataannya, dirinya malah terbaring tak berdaya di atas tempat tidurnya. Sedari pagi tubuhnya menggigil kedinginan. Dia sampai memakai empat lapis baju agar merasa hangat. Suhu tubuhnya mencapai 38 derajat ketika diukur dengan termometer. Ketika sang ibu melihat kondisi anaknya tersebut, dia langsung berkata, “Ibu tidak mengizinkanmu nonton konser kalau kondisimu seperti ini.”
                
Badan Lia semakin tak terasa nyaman mendengar pernyataan ibunya.
                
“Kan, sudah ibu bilang, jangan terlalu capek kalau mau nonton konser. Nggak perlu, lah, kamu nyanyi-nyanyi nggak jelas sampai tengah malam kemaren buat latihan manggil si... siapa? Bekon?”
                
“Baekhyun, Bu...” sahut Lia lemah.
                
“Nah, itulah. Apalagi, kan, kamu rentan banget sakit.”
                
Lia tak sanggup memprotes. Bukan karena dia pasrah terhadap keputusan tadi, tetapi karena memang badannya terlalu lemah untuk berdebat. 

Di sela kelesuan Lia itu, Olin dan Kristin datang menjenguknya. Mereka tahu bahwa stamina Lia sering drop ketika kelelahan. Apalagi kalau lelahnya itu dibarengi dengan batalnya dia menonton konser idola kesayangannya. Karena itulah mereka menyiapkan sesuatu untuk Lia.

"Lia..." panggil Olin pelan ketika mereka berdua memasuki kamarnya. 

Lia yang tengah terbaring menatap mereka dengan wajah sedih. Matanya terlihat basah karena menangis. Olin dan Kristin langsung memeluk Lia bergantian, mengerti akan kekecewaan sahabatnya. 

"Gini, Li. Kami membawakan sesuatu untukmu...." 

Kristin langsung mengeluarkan sebuah majalah dari tas ranselnya. Itu bukan majalah biasa, melainkan majalah khusus yang membahas EXO. Mulai dari profil anggota, lirik lagu, award. dilengkapi dengan postcard dan poster. Melihat benda yang dipegang Kristin, Lia langsung tersenyum lebar. Kemudian tertawa. 

"Olin, Kristin, aku, kan, sudah punya majalah ini. Bukankah aku sudah pernah menunjukannya ke kalian ya?" 

"OH IYAAAA!" sahut Olin dan Kristin bersamaan. Kemudian mereka tertawa bersama-sama. 

Hadiah hiburan itu ternyata cukup untuk menghibur Lia. Meskipun pada akhirnya dia kehilangan kesempatan untuk bertemu sang idola, setidaknya dia tidak kehilangan kedua sahabatnya, yang dia yakini harganya lebih mahal dari tiket konser yang dia incar.

"Cepat sembuh, Lia!" - Baekhyun EXO



***

No comments:

Post a Comment